3.1.a.6. Refleksi Terbimbing - Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran

By Rosa Fitriani R, S.Pd

Salam Sehat dan Bahagia

Berikut ini merupakan refleksi terbimbing saya dari mempelajari modul 3.1 materi Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran.




Pertanyaan pemantik untuk sesi pembelajaran ini adalah:
Menurut Anda, apakah maksud dari kutipan ini jika dihubungkan dengan proses pembelajaran yang telah Anda alami di modul ini? Jelaskan pendapat Anda.

Education is the art of making man ethical.
Pendidikan adalah sebuah seni untuk membuat manusia menjadi berperilaku etis.
~ Georg Wilhelm Friedrich Hegel ~

Jawaban : 
Belajar merupakan aktifitas psikologis maupun fisik, untuk menguasai suatu kemampuan tertentu. Aktivitas belajar dalam menempuh pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan berperan penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu. Nana Syaodih Sukmadinata (2005) menyebutkan bahwa sebagian terbesar perkembangan individu berlangsung melalui kegiatan belajar dalam makna menempuh pendidikan.
 
Moh Surya (1997) mengemukakan bahwa ciri-ciri dari perubahan perilaku yang diakibatkan karena proses pendidikan, yaitu :
  1. Perubahan yang disadari dan disengaja (intensional).
  2. Perubahan yang berkesinambungan (kontinyu).
  3. Perubahan yang fungsional.
  4. Perubahan yang bersifat positif.
  5. Perubahan yang bersifat aktif.
  6. Perubahan yang bersifat pemanen.
  7. Perubahan yang bertujuan dan terarah.
  8. Perubahan perilaku secara keseluruhan.

Menurut Gagne (Abin Syamsuddin Makmun, 2003), perubahan perilaku yang merupakan hasil belajar dapat berbentuk :

  1. Informasi verbal; yaitu penguasaan informasi dalam bentuk verbal, baik secara tertulis maupun tulisan, misalnya pemberian nama-nama terhadap suatu benda, definisi, dan sebagainya.
  2. Kecakapan intelektual; yaitu keterampilan individu dalam melakukan interaksi dengan lingkungannya dengan menggunakan simbol-simbol, misalnya: penggunaan simbol matematika. Termasuk dalam keterampilan intelektual adalah kecakapan dalam membedakan (discrimination), memahami konsep konkrit, konsep abstrak, aturan dan hukum. Ketrampilan ini sangat dibutuhkan dalam menghadapi pemecahan masalah.
  3. Strategi kognitif; kecakapan individu untuk melakukan pengendalian dan pengelolaan keseluruhan aktivitasnya. Dalam konteks proses pembelajaran, strategi kognitif yaitu kemampuan mengendalikan ingatan dan cara – cara berfikir agar terjadi aktivitas yang efektif. Kecakapan intelektual menitikberatkan pada hasil pembelajaran, sedangkan strategi kognitif lebih menekankan pada pada proses pemikiran.
  4. Sikap; yaitu hasil pembelajaran yang berupa kecakapan individu untuk memilih macam tindakan yang akan dilakukan. Dengan kata lain. Sikap adalah keadaan dalam diri individu yang akan memberikan kecenderungan bertindak dalam menghadapi suatu obyek atau peristiwa, didalamnya terdapat unsur pemikiran, perasaan yang menyertai pemikiran dan kesiapan untuk bertindak.
  5. Kecakapan motorik; ialah hasil belajar yang berupa kecakapan pergerakan yang dikontrol oleh otot dan fisik.

Dari berbagai pendapat ahli diatas, jelas bahwa proses pendidikan (belajar) dapat membentuk pribadi dan prilaku seseorang menjadi lebih baik. Hasil dari pembelajaran yaitu berupa kecakapan individu untuk memilih macam tindakan yang akan dilakukan. Dengan kata lain, sikap adalah keadaan dalam diri individu yang akan memberikan kecenderungan bertindak dalam menghadapi suatu obyek atau peristiwa, didalamnya terdapat unsur pemikiran, perasaan yang menyertai pemikiran dan kesiapan untuk bertindak.

 

JUDUL REFLEKSI
"DILEMA BUKAN PENGHALANG HIDUPKU"

Dari tujuh buah soal, saya memutuskan untuk memilih empat soal berikut ini pada sesi refleksi.

Soal 1 : 
Bagaimana/sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?

Jawaban :
Pemahaman saya tentang dilema etika adalah situasi yang terjadi ketika seseorang harus memilih antara dua pilihan dimana kedua pilihan secara moral benar tetapi bertentangan. Ketika kita menghadapi situasi dilema etika, akan ada nilai-nilai kebajikan mendasari yang bertentangan seperti cinta dan kasih sayang, kebenaran, keadilan, kebebasan, persatuan, toleransi, tanggung jawab dan penghargaan  akan hidup.

  • Secara umum ada pola, model, atau paradigma yang terjadi pada situasi dilema etika yang bisa dikategorikan seperti di bawah ini:
  1. Individu lawan masyarakat (individual vs community)
  2. Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy)
  3. Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty)
  4. Jangka pendek lawan  jangka panjang (short term vs long term)

  • Ada tiga prinsip dilema etika dalam pengambilan keputusan sebagai pemimpin  pembelajaran, yaitu:

1. Berpikir Berbasis Hasil Akhir/End-Based Thinking. Pemikiran ini berpatokan pada "Saya lakukan karena itu yang terbaik untuk kebanyakan orang". Artinya prinsip ini lebih mengutamakan mayoritas dari minoritas. Sehingga prinsip ini terkadang tidak mempertimbangkan hasil akhirnya.

2. Berpikir Berbasis Peraturan/Rule-Based Thinking. Pemikiran ini patronnya adalah "Ikuti prinsip atau aturan-aturaan yang telah ditetapkan". Pada penerapannya pemikiran ini sedikit kaku, karena selalu mengikuti aturan yang telah disepakati tanpa intervensi apapun.

3. Berpikir Berbasis Rasa Peduli/Care Based Thinking. Pemikiran ini berfokus pada "Memutuskan sesuatu dengan pemikiran apa yang anda harapkan orang lain lakukan terhadap anda". Prinsip ini mengedepankan rasa peduli atau empati yang tinggi. Pada awalnya ini dianggap prinsip terbaik, namun ternyata prinsip ini tidak terlalu memebrikan efek positif sehingga prinsip inipun kembali dipertimbangkan.

  • Sembilan langkah Pengujian dan Pengambilan Keputusan

·     Berikut ini merupakan sembilan  langkah yang telah disusun secara berurutan untuk memandu kita  dalam mengambil keputusan dalam situasi dilema etika yang membingungkan karena adanya beberapa nilai-nilai yang bertentangan, yaitu: 

  1. Mengenali bahwa ada nilai-nilai yang saling bertentangan dalam situasi ini.
  2. Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini. 
  3. Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini.
  4. Pengujian benar atau salah, yang meliputi uji legal, uji regulasi, uji intuisi, uji halaman depan Koran, uji panutan/idola.
  5. Pengujian paradigma benar lawan benar.
  6. Melakukan prinsip resolusi.
  7. Investigasi opsi trilema.
  8. Buat keputusan.
  9. Lihat lagi keputusan dan refleksikan.

A        Menurut saya hal diluar dugaan yaitu mengenai berbagai langkah, prinsip dan paradigma yang sangat menuntun saya dalam menghadapi berbagai dilema. Dengan mengikuti langkah-langkah yang diajarkan, membuat saya lebih yakin dan percaya diri akan keputusan yang saya buat. Keputusan yang diambil dari sudut pandang siapa akan berbeda dalam setiap kasusnya.

2s               Soal 2: 

Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran dalam situasi moral dilema? Kalau pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?

Jawaban: 
Sebelum mempelajari modul ini sebagai guru, saya sering sekali mengalami dilema terhadap berbagai situasi sulit di sekolah. Dimana dalam waktu yang bersamaan, saya dihadapkan oleh dua pilihan yang harus saya pertimbangkan dengan baik, agar tak ada yang tersakiti. Setelah saya interogasi akar dari masalahnya barulah saya mengambil keputusan yang kiranya efektif dan baik bagi saya selaku orang yang mengalami dilema dan baik bagi orang lain yang terkait dengan situasi yang saya alami. 
Dengan mempelajari modul ini saya menjadi tahu  bahwa terdapat Sembilan langkah untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam pengujian dan pengambilan keputusan yang harus saya pikirkan matang-matang dan temukan jawabannya dari situasi saya. Sembilan langkah pengujian dan pengambilan keputusan
  1. Mengenali bahwa ada nilai-nilai yang saling bertentangan dalam situasi ini.
  2. Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini. 
  3. Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini.
  4. Pengujian benar atau salah, yang meliputi uji legal, uji regulasi, uji intuisi, uji halaman depan Koran, uji panutan/idola.
  5. Pengujian paradigma benar lawan benar
  6. Melakukan prinsip resolusi
  7. Investigasi opsi trilema
  8. Buat keputusan
  9. Lihat lagi keputusan dan refleksikan

                  Soal 3: 

Bagaimana dampak mempelajari materi ini buat Anda, perubahan  apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?

Jawaban: 
Banyak sekali manfaat dari mempelajari modul ini. Berbagai paradigma, prinsip, dan langkah-langkah yang telah saya pelajari membimbing saya untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi. 
Sebelumnya saya kurang memperhitungkan paradigma apa yang terjadi dalam dilema yang saya hadapi, namun setelah mempelajari modul ini dampaknya saya menyadari apa pentingnya mengidentifikasi paradigma, ini bukan hanya mengelompokkan permasalahan namun membawa penajaman pada fokus kenyataan bahwa situasi saya, bahwa ini betul-betul mempertentangkan antara dua nilai-nilai inti kebajikan yang sama-sama penting bagi saya. Perubahan yang terjadi pada cara saya mengambil keputusan adalah mengenali terlebih dahulu apa masalahnya?, masalah siapa ini? Paradigma apa yang terjadi dalam situasi ini?. sebelum mengambil keputusan saya berpikir menggunakan tiga prinsip pengambilan keputusan, dan Sembilan langkah pengambilan keputusan. 

Soal 4 : 
Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin pembelajaran?

Jawaban:
Sangatlah penting mempelajari modul ini, karena modul ini banyak sekali memberikan informasi baru saya. Saya sebagai guru, merupakan pemimpin pembelajaran bagi murid dan  bagian dari stakeholder di sekolah. Akan banyak situasi disekolah yang akan terselesaikan dengan efektif setelah mengetahui dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Keberhasilan seorang pemimpin dalam mengemban salah satu tugas tersulit, yaitu mengambil suatu keputusan yang efektif. Keputusan-keputusan ini, secara langsung atau tidak langsung bisa menentukan arah dan tujuan institusi atau lembaga tempat saya menjalankan tugas keprofesian saya. Tentu, dengan berbagai informasi baru ini menjadikan saya pribadi yang lebih baik, bijaksana, dan adil dalam bersikap, bertindak dan berprilaku.


Dimikian artikel ini, semoga dapat berguna untuk semua. 


 




         







Komentar

Postingan populer dari blog ini

1.1..a.10. Aksi Nyata-Penerapan Pemikiran Ki Hadjar Dewantara di Kelas dan Sekolah (Artikel Refleksi)